SUDUTPANDANG. Huawei kembali membuat gebrakan di pasar smartphone dengan
memperkenalkan seri terbarunya, Huawei Nova 14i. Di tengah ketatnya persaingan
ponsel pintar kelas menengah, Nova 14i hadir membawa sesuatu yang cukup
mengejutkan dan tidak hanya dari segi desain atau kamera, tetapi justru dari
dua aspek yang sering jadi perhatian pengguna, kapasitas baterai dan jenis
prosesor yang digunakan.
Daya Tahan Tak Tertandingi, Baterai 7.000 mAh
Baterai menjadi salah satu daya tarik paling mencolok dari
Huawei Nova 14i. Dengan kapasitas 7.000 mAh, ponsel ini berada jauh di atas
rata-rata kapasitas baterai smartphone masa kini yang umumnya berkisar antara
4.500 hingga 5.000 mAh. Ini menjadikan Nova 14i sebagai pilihan ideal bagi
pengguna yang menginginkan perangkat tahan lama tanpa harus bolak-balik
mengecas.
Bayangkan, dengan kapasitas sebesar ini, Anda bisa:
- Menonton video berjam-jam tanpa khawatir kehabisan daya.
- Bermain gim intensif sepanjang hari.
- Menjalankan aktivitas multitasking seperti panggilan video, browsing, dan media sosial tanpa jeda.
Jika digunakan secara normal, satu kali pengisian daya
diperkirakan bisa bertahan hingga dua hari penuh. Ini adalah kabar baik bagi
mereka yang sering bepergian atau bekerja mobile tanpa akses colokan listrik.
Tidak Gunakan Chip Kirin, Kejutan atau Strategi?
Menariknya, Huawei memutuskan untuk tidak menyematkan chip
Kirin di model Nova 14i ini. Keputusan ini cukup mengejutkan, mengingat chip
Kirin adalah prosesor andalan yang dikembangkan oleh HiSilicon, anak perusahaan
Huawei sendiri.
Lalu, kenapa Huawei meninggalkan Kirin?
Ada beberapa kemungkinan:
- Keterbatasan pasokan chip akibat sanksi dagang yang masih membatasi Huawei dalam bekerja sama dengan perusahaan semikonduktor berbasis Amerika.
- Strategi diversifikasi dengan menggunakan chipset dari vendor lain (seperti MediaTek atau Qualcomm), untuk menyesuaikan performa dengan harga dan ketersediaan pasar.
- Efisiensi produksi agar Huawei tetap bisa meluncurkan produk kompetitif di segmen menengah.
Sayangnya, hingga kini, Huawei belum mengonfirmasi secara
resmi chipset apa yang akan digunakan pada Nova 14i. Namun, keputusan untuk
melepas Kirin bisa jadi merupakan upaya Huawei agar tetap adaptif terhadap
dinamika global di industri teknologi.
Desain dan Layar, Masih Jadi Teka-Teki
Meski sudah diumumkan secara resmi, Huawei belum mengungkap
banyak soal desain fisik dan ukuran layar Nova 14i. Namun jika mengacu pada
generasi sebelumnya seperti Nova 13i atau Nova Y-series, kita bisa menduga
bahwa perangkat ini akan hadir dengan layar lebar, bezel tipis, dan punch-hole
camera di bagian depan.
Kemungkinan besar, panel layar yang digunakan adalah LCD IPS
dengan refresh rate 90Hz atau lebih, demi menunjang pengalaman visual yang
halus terutama untuk scrolling media sosial dan menonton video.
Huawei juga biasanya mengedepankan desain stylish dalam seri
Nova, dengan pilihan warna mengkilap, gradasi, dan modul kamera belakang yang
mencolok.
Kamera Fokus pada Fungsi, Bukan Gimmick
Belum banyak detail resmi yang dibagikan terkait spesifikasi
kamera Huawei Nova 14i. Namun jika mengikuti tren Huawei selama ini, kita bisa
berharap ada kombinasi kamera utama resolusi tinggi (mungkin 50 MP atau lebih),
ditambah kamera sekunder seperti depth sensor atau ultra-wide.
Huawei juga dikenal dengan pemrosesan gambar berbasis AI
yang cukup canggih, bahkan di kelas menengah. Jadi meskipun belum diumumkan,
fitur-fitur seperti Super Night Mode, AI Beauty, dan stabilisasi video
kemungkinan besar akan tetap hadir.
Sistem Operasi HarmonyOS atau EMUI?
Karena tidak lagi menggunakan layanan Google secara penuh,
besar kemungkinan Huawei Nova 14i akan menjalankan HarmonyOS atau EMUI versi
terbaru. Sistem operasi ini dikembangkan sendiri oleh Huawei sebagai alternatif
dari Android dan semakin matang dari segi fitur maupun tampilan.
Meskipun tanpa Google Play Store, Huawei kini memiliki
AppGallery yang terus berkembang, lengkap dengan sistem pencarian aplikasi
alternatif serta dukungan untuk sideloading APK dari sumber tepercaya.
Bagi pengguna yang sudah terbiasa dengan ekosistem Huawei,
absennya layanan Google bukan lagi kendala besar. Bahkan, beberapa pengguna
menganggap antarmuka Huawei lebih ringan dan bebas iklan dibandingkan brand
lain di kelas harga serupa.
Kapan Masuk Indonesia? Harga Masih Misteri
Hingga artikel ini ditulis, Huawei belum memberikan
informasi resmi mengenai ketersediaan Nova 14i di Indonesia ataupun harga
jualnya. Namun, jika melihat positioning Nova 14i sebagai perangkat kelas
menengah dengan fitur baterai besar, bisa diprediksi bahwa harganya akan berada
di kisaran Rp3–Rp4 jutaan.
Peluncuran internasional biasanya menjadi pertanda bahwa
rilis regional hanya tinggal menunggu waktu. Jadi, bagi penggemar Huawei di
tanah air, pantau terus update resmi dari Huawei Indonesia atau mitra retail resminya.
Smartphone Tangguh dengan Fokus Baru
Huawei Nova 14i bisa dibilang bukan sekadar ponsel biasa. Ia
hadir membawa pergeseran fokus yang menarik, dari sekadar performa dan kamera,
ke daya tahan dan efisiensi. Keputusan untuk tidak menggunakan chip Kirin dan
menghadirkan baterai sebesar 7.000 mAh menunjukkan bahwa Huawei benar-benar
membaca kebutuhan pengguna modern yang makin mobile dan aktif seharian.
Meski masih menyisakan sejumlah tanda tanya terutama soal
spesifikasi lengkap dan harga Nova 14i jelas menjadi perangkat yang patut
ditunggu. Apakah ini pertanda bahwa Huawei mulai meninggalkan Kirin secara
permanen di lini menengah mereka? Atau hanya solusi sementara? Kita lihat saja
perkembangannya.