SUDUTPANDANG. Di era digital seperti sekarang, hampir semua orang tidak
bisa lepas dari ponsel. Mulai dari bekerja, belajar, hingga hiburan, semuanya
bisa diakses lewat layar kecil yang selalu ada di genggaman. Tak heran,
menjelang waktu tidur pun banyak orang masih sibuk scroll media sosial,
menonton video pendek, atau sekadar membalas chat. Aktivitas ini memang
terlihat sederhana dan menyenangkan, namun ternyata ada dampak serius di balik
kebiasaan tersebut, sulit mengantuk dan kualitas tidur menurun.
Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi? Berikut penjelasan
ilmiah yang bisa membantu kita memahami dampaknya.
Peran Melatonin yang Terhambat
Tubuh manusia memiliki mekanisme alami untuk memberi sinyal
kapan waktunya beristirahat. Salah satu kuncinya adalah hormon melatonin, yaitu
hormon yang diproduksi ketika suasana gelap. Melatonin membantu tubuh merasa
rileks dan mengundang rasa kantuk.
Masalahnya, layar ponsel memancarkan cahaya biru (blue
light) yang mirip dengan cahaya alami matahari. Saat kita terpapar cahaya ini di
malam hari, otak menganggap bahwa masih siang sehingga produksi melatonin
berkurang. Akibatnya, sinyal “ayo tidur” tidak bekerja maksimal, membuat kita
sulit terlelap meskipun tubuh sudah lelah.
Ritme Sirkadian yang Kacau
Tubuh kita memiliki ritme sirkadian, yaitu jam biologis yang
mengatur siklus tidur dan bangun setiap hari. Ritme ini dipengaruhi oleh cahaya
lingkungan. Normalnya, ketika malam datang, tubuh akan bersiap untuk tidur.
Namun, kebiasaan bermain ponsel hingga larut malam bisa mengganggu siklus ini.
Ritme sirkadian yang terganggu membuat kita merasa “tidak mengantuk” meskipun waktu sudah menunjukkan larut malam. Akibatnya, waktu tidur mundur, jam bangun menjadi lebih siang, atau kalau harus bangun pagi untuk bekerja/sekolah, tubuh akan terasa kurang bugar karena durasi tidur yang berkurang.
Otak Terlalu Aktif untuk Istirahat
Selain dari sisi cahaya, konten yang kita konsumsi di ponsel
juga berperan besar. Bayangkan saja: membaca berita terkini, melihat unggahan
media sosial, atau menonton video lucu memang bisa membuat kita terhibur,
tetapi aktivitas itu juga merangsang otak untuk tetap aktif.
Alih-alih menenangkan pikiran sebelum tidur, otak justru
dipaksa bekerja lebih keras. Itulah mengapa ketika kita meletakkan ponsel dan
memejamkan mata, pikiran masih sibuk memproses informasi, sehingga butuh waktu
lebih lama untuk benar-benar tertidur.
Gangguan pada Fase Tidur REM
Tidur tidak hanya soal lama atau sebentar, tetapi juga
tentang kualitasnya. Dalam tidur terdapat beberapa fase, salah satunya adalah
fase REM (Rapid Eye Movement) yang sangat penting untuk pemulihan mental,
emosi, dan daya ingat.
Ketika kita sering menunda tidur karena bermain ponsel, atau
tidur dengan kualitas buruk, fase REM bisa terganggu. Dampaknya, kita bisa
sering terbangun di malam hari, merasa lelah meskipun sudah tidur cukup lama,
atau kesulitan berkonsentrasi di keesokan harinya.
Dampak Jangka Panjang
Kebiasaan kecil yang tampak sepele ini sebenarnya bisa berdampak besar jika dibiarkan terus-menerus. Beberapa risiko jangka panjang akibat kurang tidur antara lain:
- Menurunnya daya konsentrasi dan produktivitas karena otak tidak mendapat istirahat optimal.
- Kesehatan fisik terganggu, misalnya meningkatnya risiko obesitas, tekanan darah tinggi, hingga diabetes.
- Masalah emosional seperti mudah stres, cemas, atau cepat marah.
Dengan kata lain, bermain ponsel sebelum tidur bukan hanya
mengganggu rasa kantuk, tapi juga bisa memengaruhi kesehatan secara
keseluruhan.
Tips Mengurangi Dampak Negatif
Bukan berarti kita harus berhenti total menggunakan ponsel di malam hari, tetapi ada beberapa langkah bijak yang bisa dilakukan agar tidur tetap berkualitas:
- Batasi waktu layar sebelum tidur. Cobalah berhenti bermain ponsel minimal 30–60 menit sebelum berbaring.
- Gunakan fitur mode malam atau filter cahaya biru. Hampir semua ponsel sekarang memiliki pengaturan ini untuk mengurangi dampak cahaya biru.
- Alihkan aktivitas ke hal yang lebih menenangkan. Membaca buku fisik, mendengarkan musik santai, atau melakukan peregangan ringan bisa menjadi alternatif.
- Ciptakan suasana kamar yang mendukung tidur. Redupkan lampu, atur suhu kamar yang nyaman, dan hindari kebisingan.
- Disiplin dengan jam tidur. Membiasakan tidur di waktu yang sama setiap hari membantu ritme sirkadian tetap stabil.
Kesimpulan
Bermain ponsel sebelum tidur memang terasa menyenangkan,
namun kebiasaan ini bisa mengganggu produksi melatonin, merusak ritme
sirkadian, serta membuat otak terlalu aktif. Dampaknya, kita jadi sulit
mengantuk dan kualitas tidur menurun. Jika terus berlanjut, bukan hanya rasa
kantuk yang terganggu, tetapi juga kesehatan fisik dan mental secara
keseluruhan.
Oleh karena itu, mulai sekarang sebaiknya kita lebih bijak
menggunakan ponsel di malam hari. Dengan membatasi penggunaan layar menjelang
tidur dan menggantinya dengan aktivitas yang lebih menenangkan, tidur bisa
kembali nyenyak, tubuh lebih segar, dan kesehatan tetap terjaga.