Sudutpandang. Ditengah era AI dan jaringan supercepat, siapa sangka sistem
pengatur lalu lintas udara Amerika Serikat masih menggunakan Windows 95 dan
bahkan... disket. Ya, benar disket yang kamu mungkin cuma lihat dimuseum
teknologi atau meme nostalgia. Tapi tenang, masa depan mulai bergerak. Federal
Aviation Administration (FAA) kini tengah mempersiapkan langkah besar untuk
mengganti sistem kuno itu dalam waktu empat tahun ke depan.
Sistem Penting, Tapi Masih Bergantung Teknologi Jadul?
Bayangkan, sistem sekritis pengontrol pesawat di langit
justru masih beroperasi menggunakan perangkat lunak dari tahun 90an dan
perangkat keras yang bahkan sudah tak lagi diproduksi. Salah satu komponennya
adalah Host Computer System (HCS) yang mengandalkan disket untuk mengirimkan
data penting antarsistem.
Bahkan dibeberapa titik, masih digunakan strip kertas manual sebagai pengingat dan pencatat informasi. Teknologi ini jelas sudah jauh tertinggal dari standar saat ini, meskipun hingga kini tetap berfungsi dengan baik.
Kenapa Modernisasi Ini Diperlukan?
Walaupun sistem lama ini terbukti stabil, ada sejumlah alasan mendesak kenapa ia harus diganti:
- Komponen cadangan makin sulit ditemukan. Beberapa sistem bahkan disebut sudah “tak dapat dipertahankan lagi”.
- Efisiensi dan keamanan jadi taruhan. Ketergantungan pada sistem lama bisa berisiko bila terjadi kerusakan atau serangan siber.
- Keandalan sistem baru lebih tinggi, apalagi dengan tuntutan lalu lintas udara yang makin kompleks dan padat.
Dalam beberapa kasus, seperti gangguan radar atau komunikasi
dibandara Newark, sistem lawas yang tidak cepat pulih justru memicu penundaan
dan gangguan penerbangan skala nasional.
Rencana Modernisasi Langkah Ambisius FAA
FAA tidak main-main. Mereka sudah menerbitkan dokumen
Request for Information (RFI) dan menjalin komunikasi dengan para vendor
teknologi melalui forum-forum industri. Targetnya dalam empat tahun ke depan,
sistem pengontrol udara yang sekarang akan diganti dengan platform yang lebih
modern, tangguh, dan scalable.
Namun, modernisasi ini juga bukan perkara mudah. Sistem pengatur lalu lintas udara beroperasi 24 jam nonstop, artinya setiap perubahan harus dilakukan tanpa mengganggu operasional yang sedang berjalan.
Proyek Raksasa, Tapi Bukan Mustahil
Proyek ini disebut sebagai salah satu transformasi
infrastruktur terbesar di bidang penerbangan sipil AS dalam dekade terakhir.
Bahkan Menteri Transportasi AS, Sean Duffy, menyebut proyek ini sebagai
"prioritas nasional", dan kabarnya mendapat dukungan bipartisan dari
para pembuat kebijakan.
Meski tantangannya besar dari segi teknis, operasional,
hingga biaya langkah ini menjadi penting demi keamanan, efisiensi, dan kesiapan
sistem penerbangan untuk dekade mendatang.
Catatan Profesional
Modernisasi bukan hanya tentang mengganti yang tua dengan
yang baru. Ini juga tentang merancang sistem yang lebih tahan terhadap krisis,
fleksibel terhadap perubahan teknologi serta digital, dan siap menghadapi beban lalu lintas
udara yang makin kompleks. FAA patut diapresiasi karena berani membuka ruang
dialog dengan pelaku industri dan memprioritaskan keselamatan dalam setiap
tahap pembaruan.
Tinggal pertanyaannya sekarang: bisakah target empat tahun
tercapai dengan realistis? Mari kita tunggu dan awasi sembari berharap, tak ada
lagi data penerbangan penting yang disimpan dibalik disket mungil berkapasitas
1,44 MB.