Sudutpandang. Langkah Amerika Serikat untuk memblokir TikTok akhirnya
tidak dilakukan secepat yang diperkirakan. Pemerintah AS memilih untuk menunda
implementasi larangan tersebut dan memberikan perpanjangan waktu kepada
ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di Tiongkok, untuk menjual
bisnisnya di Amerika Serikat.
Batas Waktu Diperpanjang, Tapi Tekanan Tak Surut
Awalnya, ByteDance diberi tenggat waktu hingga 19 Januari 2025 untuk melepaskan kepemilikan TikTok di AS. Namun kini, pemerintah AS resmi memperpanjang batas akhir tersebut hingga 17 September 2025. Bila perlu, perpanjangan lanjutan selama 90 hari juga bisa diberikan, asalkan ByteDance menunjukkan kemajuan nyata dalam proses penjualan.
Keputusan ini diambil berdasarkan undang-undang yang diteken
Presiden Joe Biden pada April 2025. Regulasi tersebut mewajibkan perusahaan
asal Tiongkok itu menjual TikTok demi alasan keamanan nasional denganisu yang
sudah lama jadi sorotan di Negeri Paman Sam.
Alasan di Balik Desakan Penjualan
Pemerintah AS mencurigai bahwa TikTok bisa dimanfaatkan oleh
pemerintah Tiongkok untuk mengakses data sensitif warga Amerika. Meski
ByteDance berulang kali membantah tudingan itu dan menegaskan bahwa data
pengguna AS dikelola secara terpisah lewat anak perusahaan bernama TikTok US
Data Security, kekhawatiran Washington tetap tak mereda.
TikTokpun tak tinggal diam. Perusahaan ini telah menggugat undang-undang tersebut ke pengadilan federal di Washington, D.C., dengan argumen bahwa kebijakan itu melanggar hak konstitusional mereka.
Masa Depan TikTok di AS Masih Abu-abu
TikTok saat ini memiliki lebih dari 170 juta pengguna aktif
di Amerika Serikat. Namun bila ByteDance tak kunjung menemukan pembeli sebelum
batas waktu habis, aplikasi ini bisa saja benar-benar diblokir dari pasar AS.
Meski penundaan ini memberi waktu lebih panjang, tekanan
terhadap TikTok dan ByteDance belum surut. Nasib TikTok di Amerika kini
tergantung pada dua hal seberapa cepat mereka bisa melepas kepemilikan, dan
bagaimana keputusan hukum dari gugatan yang mereka ajukan.
Apakah TikTok akan tetap menari di layar pengguna Amerika,
atau harus pamit karena regulasi? Jawabannya mungkin baru terungkap dalam
beberapa bulan mendatang.