TikTok Belum Dilarang di AS, ByteDance Dapat Napas Tambahan hingga 17 September

     

    TikTok Belum Dilarang di AS, ByteDance Dapat Napas Tambahan hingga 17 September

    Sudutpandang. Langkah Amerika Serikat untuk memblokir TikTok akhirnya tidak dilakukan secepat yang diperkirakan. Pemerintah AS memilih untuk menunda implementasi larangan tersebut dan memberikan perpanjangan waktu kepada ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di Tiongkok, untuk menjual bisnisnya di Amerika Serikat.

     

    Batas Waktu Diperpanjang, Tapi Tekanan Tak Surut

    Awalnya, ByteDance diberi tenggat waktu hingga 19 Januari 2025 untuk melepaskan kepemilikan TikTok di AS. Namun kini, pemerintah AS resmi memperpanjang batas akhir tersebut hingga 17 September 2025. Bila perlu, perpanjangan lanjutan selama 90 hari juga bisa diberikan, asalkan ByteDance menunjukkan kemajuan nyata dalam proses penjualan.

    Keputusan ini diambil berdasarkan undang-undang yang diteken Presiden Joe Biden pada April 2025. Regulasi tersebut mewajibkan perusahaan asal Tiongkok itu menjual TikTok demi alasan keamanan nasional denganisu yang sudah lama jadi sorotan di Negeri Paman Sam.

     

    Alasan di Balik Desakan Penjualan

    Pemerintah AS mencurigai bahwa TikTok bisa dimanfaatkan oleh pemerintah Tiongkok untuk mengakses data sensitif warga Amerika. Meski ByteDance berulang kali membantah tudingan itu dan menegaskan bahwa data pengguna AS dikelola secara terpisah lewat anak perusahaan bernama TikTok US Data Security, kekhawatiran Washington tetap tak mereda.

     

    TikTokpun tak tinggal diam. Perusahaan ini telah menggugat undang-undang tersebut ke pengadilan federal di Washington, D.C., dengan argumen bahwa kebijakan itu melanggar hak konstitusional mereka.

    Masa Depan TikTok di AS Masih Abu-abu

    TikTok saat ini memiliki lebih dari 170 juta pengguna aktif di Amerika Serikat. Namun bila ByteDance tak kunjung menemukan pembeli sebelum batas waktu habis, aplikasi ini bisa saja benar-benar diblokir dari pasar AS.

     

    Meski penundaan ini memberi waktu lebih panjang, tekanan terhadap TikTok dan ByteDance belum surut. Nasib TikTok di Amerika kini tergantung pada dua hal seberapa cepat mereka bisa melepas kepemilikan, dan bagaimana keputusan hukum dari gugatan yang mereka ajukan.

     

    Apakah TikTok akan tetap menari di layar pengguna Amerika, atau harus pamit karena regulasi? Jawabannya mungkin baru terungkap dalam beberapa bulan mendatang.

    LihatTutupKomentar