Meta & Ambisi Superintelligence Menuju Era Kecerdasan Buatan yang Setara Manusia

    Meta & Ambisi Superintelligence Menuju Era Kecerdasan Buatan yang Setara Manusia

    Sudutpandang. Bayangkan sebuah dunia dimana kecerdasan buatan bukan hanya alat bantu, tapi mitra berpikir yang mampu berdiskusi, menganalisis, bahkan memahami konteks seperti manusia. Bagi Meta, visi itu bukan sekadar fantasi tapi peta jalan yang sedang mereka bangun hari ini.

     

    Superintelligence Group Tim Elit untuk Misi Luar Biasa

    Meta, perusahaan teknologi raksasa di balik Facebook dan Instagram, baru saja membentuk tim rahasia dengan nama ambisius Superintelligence Group. Dipimpin langsung oleh CEO Mark Zuckerberg, unit ini terdiri dari 50 individu terpilih, para ilmuwan dan insinyur AI terbaik dunia, yang disebut-sebut mendapat kompensasi mencapai 7 hingga 9 digit dolar.

    Mereka bukan sekadar tim riset biasa karna mereka adalah “pasukan khusus” yang ditugaskan untuk merintis kecerdasan buatan setara manusia (Artificial General Intelligence / AGI).

     

    Dana Fantastis & Infrastruktur Raksasa

    Meta tidak main-main. Perusahaan ini telah menandatangani kesepakatan dengan Scale AI senilai USD 10 miliar, serta siap menggelontorkan tambahan USD 15 miliar demi mempercepat misi ini. Infrastruktur komputasipun digarap serius: mereka merancang sistem dengan kapasitas 350.000 GPU Nvidia H100, yang akan digunakan sebagai otak besar AI masa depan.

     

    Reorganisasi Internal dan Perekrutan Bintang

    Dalam gerakan besar ini, Meta menggabungkan dua unit riset sebelumnya FAIR dan GenAI untuk memperkuat fokus riset menuju superintelligence. Tak hanya itu, Meta juga memburu talenta dari OpenAI, Google DeepMind, hingga Anthropic, membuktikan bahwa “perang bintang AI” benar-benar sedang berlangsung.

    Tantangan Etis Haruskah Kita Khawatir?

    Yann LeCun, kepala ilmuwan AI Meta, memberikan penekanan penting AGI bukan berarti ancaman. Menurutnya, mesin secerdas manusia pun harus tetap berada dibawah kendali manusia dengan batasan dan panduan etis yang jelas.

     

    Namun, ditengah gegap gempita ambisi ini, muncul pertanyaan filosofis “Apakah manusia siap hidup berdampingan dengan kecerdasan baru yang bisa melampaui batasan biologis kita sendiri?”.

     

    Langkah Pertama Menuju Lompatan Evolusi Digital?

    Dengan dana, tim, dan infrastruktur supermasif, Meta bergerak lebih dekat kemasa depan yang dulu hanya ada dalam film fiksi ilmiah. Apakah mereka akan menjadi pionir AGI pertama didunia? Atau justru memicu diskusi global baru tentang batas aman teknologi? Satu hal yang pasti menjadikan masa depan AI sedang ditulis ulang. Dan Meta memegang salah satu pena terkuatnya yang saat ini dapat digunakan melalui perangkat digital apapun contohnya smartphone android ataupun iOS.

    LihatTutupKomentar