Sudutpandang. Bayangkan jika setiap klik, pencarian, atau transaksi
digital yang Anda lakukan bisa memberi Anda penghasilan. Itulah gagasan menarik
yang tengah diuji pemerintah Brasil melalui sebuah program baru bernama
dWallet.
Memperkenalkan “Dompet Data” untuk Warga
Inisiatif ini merupakan terobosan global yang pertama dari
jenisnya didunia, dimana warga negara diberikan kendali langsung atas data
digital mereka. Lewat dWallet, jejak digital pribadi dapat disimpan dan, jika
diinginkan, diperjualbelikan kepada pihak ketiga, tentu dengan persetujuan
penuh dari pemilik data.
Program ini dikelola oleh Dataprev, lembaga pemerintah yang
biasa menangani sistem teknologi sosial, bekerja sama dengan perusahaan
teknologi asal Amerika Serikat, DrumWave, yang memiliki spesialisasi dalam
mengelola serta menilai nilai data digital.
Cara Kerja Menjadi Data Jadi Aset
Setiap pengguna dapat mengumpulkan dan menyimpan data mereka
dalam “dompet digital.” Perusahaan yang berminat bisa mengajukan permintaan
untuk mengakses data tersebut, dan warga memiliki hak penuh untuk menyetujui
atau menolak permintaan tersebut.
Jika disetujui, pemilik data akan menerima kompensasi
finansial. Berdasarkan uji coba awal, warga bisa memperoleh rata-rata hingga 50
dolar AS per bulan (sekitar Rp800 ribuan) jumlah yang bisa langsung dikirim ke
rekening bank mereka.
Misi Sosial dan Ekonomi di Balik Teknologi
Program ini tak hanya bicara soal teknologi, melainkan juga
soal keadilan digital. Presiden Dataprev, Rodrigo Assumpcao, menyebut langkah
ini sebagai upaya untuk “mengembalikan nilai ekonomi dari data ke tangan
rakyat.” Dengan kata lain, masyarakat bukan sekadar objek pasif dalam ekosistem
digital, melainkan aktor yang berdaya dan memiliki kontrol atas data mereka
sendiri.
Brittany Kaiser dari Own Your Data Foundation turut memuji
pendekatan ini sebagai tonggak penting menuju struktur ekonomi data yang lebih
etis dan adil.
Dunia Mulai Melirik
Inisiatif ini belum ada tandingannya dinegara lain. Di AS
misalnya, usulan serupa pernah muncul di California pada 2019, namun gagal
diwujudkan. Sebagian kota seperti Chicago justru fokus pada komersialisasi data
kota, bukan data personal. Dalam konteks ini, Brasil melangkah jauh lebih
progresif.
Potensi dan Tantangan
Walau menjanjikan, uji coba dWallet baru berlaku terbatas
dan belum menyentuh seluruh populasi Brasil. Sejumlah pihak juga mengingatkan
risiko yang bisa muncul jika warga dalam kondisi ekonomi sulit terdorong
menjual data tanpa pemahaman menyeluruh tentang dampaknya.
Namun, jika dikelola dengan prinsip transparansi dan
keadilan, program ini berpotensi menjadi model baru bagaimana negara bisa
menciptakan ekonomi digital yang inklusif dimana warganya bukan hanya pengguna
teknologi, tapi juga pemilik nilainya.