Sudutpandang. Langit industri game mendadak mendung. Microsoft, yang
selama ini dikenal gencar mengakuisisi studio-studio game ternama, kini justru
mengambil langkah mengejutkan yaitu menutup sejumlah tim kreatif di bawah
payung mereka. Studio-studio yang sempat menjadi tumpuan harapan gamer akhirnya
harus menutup buku lebih cepat dari yang dibayangkan.
Tango Gameworks Ditutup, Padahal Baru Sukses
Salah satu nama yang paling disayangkan hilang adalah TangoGameworks, studio yang melejit berkat keberhasilan Hi-Fi Rush, sebuah game aksi
ritmis yang tak hanya menyenangkan, tapi juga mendapat pujian kritis.
Ironisnya, justru saat mereka sedang naik daun, kabar pembubaran malah datang.
Tango bukan satu-satunya korban. Microsoft juga memutuskan
menutup:
- Arkane Austin, pengembang dari Redfall
- Alpha Dog Games
- Roundhouse Games
Keputusan ini tidak hanya mematikan proyek-proyek mereka, tapi juga memadamkan potensi besar yang belum sempat tumbuh sepenuhnya.
Kebijakan Internal yang Mengejutkan Banyak Pihak
Langkah ini diumumkan kepada karyawan pada awal Mei 2025
lewat memo internal dari petinggi divisi game Microsoft. Dalam pesan tersebut,
perusahaan menyebut bahwa mereka tengah melakukan “penyesuaian strategis” sebuah
istilah yang kerap digunakan untuk menggambarkan restrukturisasi yang berujung
pada PHK massal.
Studio-studio tersebut sebelumnya beroperasi di bawah
Bethesda Softworks, yang menjadi bagian dari Microsoft sejak akuisisi
besar-besaran terhadap ZeniMax Media pada 2021. Nilai akuisisinya fantastis
yakni 7,5 miliar dolar AS. Namun sayangnya, alih-alih memperkuat lini kreatif,
kini justru banyak unit yang harus dibubarkan.
Redfall Berakhir, Refund Diberikan
Dampak dari penutupan Arkane Austin juga menghentikan semua
pengembangan lanjutan untuk Redfall. Dukungan resmi akan dihentikan, dan para
pemain yang sudah membeli konten tambahan atau DLC akan mendapatkan
pengembalian dana.
Sementara itu, tim pengembang yang tersisa sebagian akan digabungkan ke studio lain yang masih berjalan. Namun belum jelas apakah akan ada pelimpahan proyek atau sekadar pergeseran sumber daya.
Pernyataan Resmi Microsoft Fokus ke Proyek Prioritas
Matt Booty, Kepala Konten Game di Microsoft, menyatakan
bahwa langkah ini bertujuan untuk menyatukan visi dan memfokuskan investasi
pada proyek-proyek yang dianggap punya potensi lebih besar. Ia menegaskan bahwa
perusahaan ingin memperkuat portofolio game jangka panjang dengan pendekatan
yang lebih selektif.
Namun pernyataan ini tak serta-merta menenangkan komunitas
gamer. Banyak yang mempertanyakan logika di balik penutupan studio yang justru
baru mencetak sukses.
Komunitas Gamer Bereaksi “Mengapa yang Berkualitas Justru Ditutup?”
Respon publik pun tidak bisa dianggap sepele. Hi-Fi Rush
dianggap sebagai angin segar dalam dunia game modern gaya seni yang mencolok,
gameplay yang adiktif, dan musik yang menggugah menjadi kombinasi yang jarang
ditemukan. Keputusan untuk menutup Tango Gameworks studio yang menciptakan
karya ini dianggap sebagai langkah keliru oleh banyak penggemar.
Di media sosial, para pemain hingga pengembang dari studio
lain menyuarakan keprihatinan. Banyak yang menilai bahwa strategi akuisisi
Microsoft selama ini justru berujung pada sentralisasi kekuasaan dan hilangnya
keragaman kreativitas.
Ketika Strategi Bisnis Menabrak Imajinasi Kreatif
Keputusan Microsoft menutup studio-studio yang punya potensi
besar memunculkan pertanyaan yang lebih dalam, apakah keberhasilan bisnis harus
selalu mengorbankan semangat kreatif? Ketika tim berbakat dibubarkan dan proyek
penuh harapan dihentikan, masa depan industri game justru terasa lebih sunyi.

