Sudutpandang. Di era digital yang semakin terhubung ini, penipuan online
makin canggih dan licin. Banyak situs palsu bertebaran dengan tampilan
menggoda, namun di baliknya tersembunyi jebakan. Agar tidak jadi korban, yuk
kenali enam ciri khas dari situs-situs web abal-abal yang kerap digunakan untuk
menipu pengguna!
URL Nampak Aneh atau Menyerupai Situs Terkenal
Salah satu trik lama tapi masih ampuh adalah memalsukan
alamat situs. Misalnya, alih-alih mengakses instagram.com, kamu malah dibawa ke
instagramm.com atau 1nstagram.net. Mata awam bisa tertipu karena sepintas
terlihat mirip, padahal itu adalah pintu jebakan.
- Tips: Selalu cek ulang ejaan domain. Jika perlu, ketik langsung alamat resminya di browser, jangan klik dari link sembarangan.
Umur Domain Masih Bau Kencur
Banyak situs penipuan hanya berumur hitungan minggu atau bahkan hari. Hal ini karena mereka kerap gonta-ganti domain agar tak mudah dilacak.
- Tips: Gunakan layanan seperti Whois untuk mengecek kapan domain tersebut dibuat. Kalau masih baru banget, patut curiga!
Tampilan Website Tidak Profesional
Situs asli biasanya punya desain yang rapi dan terstruktur.
Sementara situs palsu sering kali tampil asal-asalan layout berantakan, gambar
pecah, typo di mana-mana, dan bahkan tombol-tombol yang tidak berfungsi.
- Tips: Jangan terkecoh dengan embel-embel “promo besar-besaran” kalau tampilannya saja seperti tugas kuliah dikerjakan lima menit sebelum deadline.
Minta Informasi Pribadi yang Tidak Wajar
Ini yang paling berbahaya. Situs palsu sering kali secara
agresif meminta data sensitif seperti kata sandi, nomor rekening, atau kode
OTP, dengan dalih verifikasi atau undian.
- Tips: Ingat, situs resmi biasanya tidak akan meminta informasi sensitif begitu saja. Kalau diminta, lebih baik tutup halaman itu secepatnya.
Halaman Login Palsu
Kadang, kamu disuruh login ke akunmu, tapi ternyata hanya
"tipuan visual". Walau kamu merasa berhasil login, sebenarnya kamu
baru saja menyerahkan data ke si penipu.
- Tips: Waspadai halaman login yang tidak memuat ulang atau memberi konfirmasi resmi. Pastikan URL-nya benar dan terenkripsi.
Tidak Ada Sertifikat Keamanan (HTTPS)
Situs resmi biasanya menggunakan HTTPS (ditandai dengan ikon
gembok di kolom URL). Situs penipuan sering tidak memilikinya, dan browser pun
biasanya akan memberi peringatan bahwa koneksi tidak aman.
- Tips: Jangan pernah mengetik data pribadi di situs tanpa “gembok” di address bar.
Jadi Netizen Cerdas, Jangan Jadi Korban
Penipuan digital bisa menimpa siapa saja, bahkan pengguna
yang sudah berpengalaman sekalipun. Tapi dengan mengenali ciri-cirinya, kamu
sudah selangkah lebih maju dalam menjaga keamanan data dan dompetmu. Selalu
waspada saat menjelajah dunia maya. Karena dalam lautan informasi, banyak
pancingan yang siap menjerat!