Ancaman Baru Dunia Rekrutmen CV Palsu dengan Muatan Virus Curi Data

    Ancaman Baru Dunia Rekrutmen CV Palsu dengan Muatan Virus Curi Data

    Sudutpandang. Ditengah derasnya arus digitalisasi dalam proses rekrutmen kerja, sebuah bahaya tersembunyi kini mulai mengintai perusahaan. Tak lagi hanya sekadar seleksi administrasi, kini para perekrut dituntut memiliki kewaspadaan tinggi terhadap serangan siber bertopeng “lamaran kerja”.

    Fenomena baru ini melibatkan pelamar kerja yang mengirimkan curriculum vitae (CV) dalam bentuk dokumen digital. Namun, dibalik tampilan profesional dan rapi itu, tersimpan perangkat lunak berbahaya (malware) yang dirancang untuk mencuri informasi penting dari sistem komputer perusahaan.

    Trojan Tersembunyi dalam Lamaran

    Malware yang digunakan umumnya menyamar dalam format umum seperti .docx atau .pdf, membuatnya tampak tak mencurigakan bagi banyak HR atau staf administrasi. Namun, begitu file dibuka, virus jenis Agent Tesla mulai bekerja secara senyap. Ia mencatat setiap aktivitas diperangkat korban mulai dari penekanan tombol keyboard, pengambilan screenshot, hingga penyedotan kata sandi dari browser atau aplikasi email.

     

    Ancaman ini semakin sulit dikenali karena metode penyampaiannya sangat menyerupai praktik rekrutmen biasa. Alamat email si pengirimpun kerap menyerupai nama-nama pelamar sungguhan, dengan bahasa yang sopan dan meyakinkan.

    Antisipasi dan Langkah Pencegahan

    Menurut para ahli keamanan siber, serangan ini menunjukkan betapa pentingnya peningkatan literasi digital dilingkungan kerja, khususnya bagi bagian rekrutmen. Beberapa langkah pencegahan yang dianjurkan antara lain:

    1. Jangan membuka dokumen dari sumber tak dikenal tanpa memindainya terlebih dahulu menggunakan antivirus.
    2. Gunakan sistem rekrutmen berbasis cloud yang lebih aman dan dapat memfilter file mencurigakan.
    3. Berikan pelatihan keamanan siber kepada seluruh karyawan, terutama yang berperan dalam akses data dan komunikasi eksternal.

     

    Serangan semacam ini menjadi pengingat bahwa di era digital, ancaman bisa datang dalam bentuk yang paling tak terduga bahkan melalui sesuatu yang tampaknya sederhana, seperti sebuah CV.

    LihatTutupKomentar