Sudutpandang. Xiaomi membuat gebrakan besar di industri teknologi dengan
meluncurkan chipset racikan sendiri yaitu Xring O1 yang langsung disematkan kedalam
smartphone flagship mereka, Xiaomi 15S Pro. Ini bukan sekadar peluncuran chip
biasa, melainkan sebuah langkah strategis untuk menyaingi dominasi pemain besar
seperti Qualcomm.
Chip Perdana Tapi Tidak Main-main
Sebagai debutan Xring O1 tampil percaya diri. Chipset ini
membawa arsitektur deca-core (10 inti) dan dibuat dengan teknologi fabrikasi
3nm dari TSMC standar tertinggi didunia saat ini. Menariknya, Xring O1 tak
hanya tampil gaya diatas kertas tapi juga unjuk gigi diberbagai platform
benchmark.
Hasil Benchmark Tipis Tapi Unggul
Dalam pengujian AnTuTu, Xiaomi 15S Pro dengan Xring O1
meraih skor 2.535.163 poin, sedikit unggul dibandingkan Xiaomi 15 Pro dengan
Snapdragon 8 Elite yang meraih 2.515.259 poin. Kemenangan ini memang tipis tapi
cukup untuk menandai bahwa Xring O1 bukan chip sembarangan.
Sementara itu dipengujian Geekbench, Xring O1 mencetak 3.119
poin (single-core) dan 9.673 poin (multi-core), hampir seimbang dengan
Snapdragon 8 Elite. Hal ini menunjukkan bahwa performanya benar-benar berada di
liga yang sama dengan chip flagship lain.
Spesifikasi Singkat Xring O1:
- 2x Cortex-X925 @ 3,9 GHz
- 4x Cortex-A725 @ 3,4 GHz
- 2x Cortex-A725 @ 1,89 GHz
- 2x Cortex-A520 @ 1,8 GHz
- GPU Mali-G925 (16-core)
Apa Arti Chipset Ini bagi Xiaomi?
Langkah Xiaomi mengembangkan chipset sendiri adalah bagian
dari strategi jangka Panjang. Mengurangi ketergantungan pada produsen eksternal
seperti Qualcomm dan MediaTek. Dengan Xring O1, Xiaomi kini bisa lebih leluasa
menyatukan perangkat keras dan perangkat lunak dalam satu ekosistem yang mereka
kendalikan penuh.
Namun, jalan masih panjang. Xiaomi perlu mengembangkan
elemen-elemen penting lain seperti ISP (image signal processor), modem, dan NPU
agar benar-benar mandiri di ranah chipset.
Era Baru Xiaomi Dimulai
Xring O1 bukan hanya menunjukkan bahwa Xiaomi bisa membuat
chipset, tapi bahwa mereka bisa bermain dilevel tertinggi. Ini adalah awal dari
babak baru, dimana Xiaomi tak hanya jadi produsen smartphone, tapi juga
inovator penuh dalam dunia semikonduktor. Jika terus konsisten dan berinovasi,
tak menutup kemungkinan mereka jadi pesaing serius Qualcomm di masa depan.