Indonesia Bersiap Jadi Poros AI dan Data Center Asia Tenggara Bersama Schneider Electric

    Indonesia Bersiap Jadi Poros AI dan Data Center Asia Tenggara Bersama Schneider Electric


    Sudutpandang. Ditengah derasnya arus digitalisasi global, satu nama melangkah mantap membawa bendera inovasi Schneider Electric. Perusahaan teknologi asal Prancis ini melihat Indonesia bukan hanya sebagai pasar, tapi sebagai panggung strategis untuk memimpin transformasi pusat data berbasis kecerdasan buatan (AI) di Asia Tenggara.

    Pusat Data Tak Lagi Konvensional

    Diera ketika data mengalir deras bak sungai dimusim hujan, kebutuhan akan pusat data yang cerdas dan efisien bukan sekadar tren melainkan keniscayaan. Menyadari hal ini, Schneider Electric menghadirkan pendekatan baru dengan memadukan teknologi mutakhir dengan keberlanjutan.

    Salah satu inovasi andalan mereka adalah pendinginan cair (liquid cooling) solusi yang dirancang khusus untuk mengatasi suhu tinggi dari beban kerja AI yang super intensif. Selain itu, sistem Galaxy VXL UPS tampil sebagai pahlawan diam-diam. Meski ukurannya kompak, alat ini mampu menyokong beban daya besar dengan efisiensi tinggi. Coba bayangkan 1,25 MW hanya dari satu sistem!

    Batam Jadi Episentrum Digital Baru

    Langkah Schneider Electric tak berhenti diteknologi semata. Mereka juga menggandeng BW Digital dalam kolaborasi besar-besaran untuk membangun ekosistem digital terpadu di Batam. Proyek ini mencakup pembangunan NDP1, sebuah pusat data yang siap menampung aliran masif data dari aplikasi AI, analitik real-time, hingga teknologi model bahasa besar (LLM). Visi besarnya? Menyulap Batam menjadi simpul digital yang menghubungkan berbagai negara Asia dan mengakselerasi misi Indonesia Digital 2045.

    Hijau Bukan Sekadar Warna

    Komitmen Schneider Electric terhadap lingkungan bukan sekadar jargon pemasaran. Mereka serius mendesain pusat data dengan prinsip ramah lingkungan dan hemat energi. Bersama NVIDIA, mereka mengembangkan solusi pendinginan cair generasi baru yang mendukung chip AI mutakhir yang lebih efisien, lebih senyap, dan tentu saja, lebih hijau.

    Talenta Lokal Jadi Garda Terdepan

    Apa artinya teknologi canggih jika tak ada SDM yang mumpuni? Schneider Electric menyadari pentingnya talenta digital lokal. Karena itu, mereka gencar bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan komunitas teknologi untuk membina generasi baru ahli pusat data yang tangguh, adaptif, dan siap bersaing dilevel global.

    Kesimpulan Dari Sudutpandang

    Indonesia tengah dipoles untuk menjadi pusat gravitasi baru dunia digital Asia Tenggara. Dan Schneider Electric tampaknya siap memegang kuas, merancang masa depan data dan AI dengan pendekatan yang canggih, hijau, dan inklusif. Dunia mungkin bergerak cepat, tapi dengan strategi seperti ini, Indonesia tampaknya siap berlari lebih kencang.

    LihatTutupKomentar